Tuesday, October 28, 2008

BOM ATOM

Julius Robert Oppenheimer : Penemu Bom Atom
Bekasi-RRI-Online,

Kebanyakan orang menyangka bahwa Albert Einstein adalah penemu bom atom, padahal penemunya adalah Julius Robert Oppenheimer.

Nama Julius Robert Oppenheimer akan selalu diingat dan dipuji dengan ciptaannya yaitu alat penghancur yang dahsyat tahun 1940an, Bom Atom.
Sebuah jenis bom yang dipakai saat Perang Dunia II. Saat musim panas 1945, bom tersebut dijatuhkan di dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Membuat Jepang menyerah langsung.

Oppenheimer dilahirkan di New York City tanggal 22 April 1904. Dia besar di New York dan masuk sekolah budaya etnis di sana. Awalnya, dia tertarik pada bidang bahasa dan ingin mempelajari salah satunya dengan cepat, segera setelah dia dapat membaca teks tulisan aslinya. Selain itu, Dia juga sangat tertarik pada bidang matematika dan ilmu pengetahuan, dan secara serius lebih menekuninya dibanding kawan-kawan sebaya.

Setelah lulus dari Harvard University tahun 1925, Oppenheimer belajar di Cambridge University di Inggris dan mengejar gelar PhD di Jerman. Dia kembali ke Amerika Serikat tahun 1929 dan mulai mengajar di University of California di Berkeley dan California Institute of Technology.

Oppenheimer sangat khawatir dengan bangkitnya kekuatan fasisme di tahun 1930an dan berusaha keras menentangnya. Tahun 1939, ketika Amerika Serikat mengetahui bahwa Jerman telah berhasil memisahkan inti atom, yang berakibat Nazi dapat mengembangkan senjata ampuh secara luar biasa.

Presiden Roosevelt segera mendirikan Proyek Manhattan tahun 1941 untuk menandingi Jerman. Di bulan Juni 1942, Robert Oppenheimer ditunjuk sebagai Direkturnya.

Oppenheimer mendirikan markas penelitian untuk mengembangkan bom atom dan jenis senjata lain di Los Alamos, New Mexico. Sementara, penelitian lain juga dilakukan di Columbia University, University of Chicago, dan di Oak Ridge, Tennessee.

Oppenheimer mengundang para ahli fisika berpengalaman ke Los Alamos untuk bekerjasama menciptakan bom atom. Akhirnya Oppenheimer menangani satu tim ahli yang terdiri dari 3.000 orang lebih.

Tanggal 16 Juli 1945, Oppenheimer menyaksikan ledakan pertama bom atom di gurun New Mexico, dan beberapa orang mengatakan hal inilah yang merubah sejarah dunia selamanya. Jarak sebulan setelah percobaan, dua bom atom di jatuhkan di dua kota di Jepang. Sehingga Jepang menyerah pada tanggal 10 Agustus 1945.

Setelah perang usai, Oppenheimer memimpin Komisi Energi Atom Amerika Serikat. Ketika Presiden Truman menyetujui program pengembangan bom hidrogen yang tingkatannya lebih dahsyat lagi, Oppenheimer menentangnya. Namun suhu politik pada saat itu memanas dan menekannya.

Tanggal 21 Desember 1953, Oppenheimer diadili karena tuduhan melakukan penghiatan dengan mata-mata Soviet dan juga sikap menentangnya dalam pembuatan bom hidrogen. Meski akhirnya tuduhan itu tidak terbukti, akses keamanan yang dimilikinya dicabut serta kontraknya sebagai penasehat bagi Komisi Energi Atom diakhiri.

Tahun 1963, Presiden Lyndon B. Johnson malah memberi penghargaan pada Oppenheimer berupa Enrico Fermi Award dari Komisi Energi Atom. Terakhir Oppenheimer mengajar di Princeton University dan pensiun tahun 1966. Setahun kemudian dia meninggal dunia karena kanker tenggorokan.

No comments: