Tuesday, October 28, 2008

MESIN CETAK

JOHANN GUTENBERG 1400-1468

Lazim Johann Gutenberg dianggap penemu mesin cetak. Apa yang sebetulnya dia lakukan adalah mengembangkan metode pertama penggunaan huruf cetak yang bergerak dan mesin cetak dalam bentuk begitu rupa sehingga pelbagai macam materi tulisan dapat dicetak dengan cepat dan tepat.

Tak ada penemuan yang terlompat dari pemikiran seseorang, tidak juga mesin cetak. Segel dan bulatan segel yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di tahun 868 M sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina. Proses serupa juga sudah dikenal orang di Eropa sebelum Gutenberg. Cetak blok memungkinkan pencetakan banyak eksemplar buku tertentu. Proses ini punya satu kelemahan: karena satu set baru serta komplit dari cukilan kayu atau logam harus dibuat untuk sebuah buku, dengan sendirinya tidaklah praktis untuk mencetak berbagai macam buku.

Sering disebut orang sumbangan terpenting Gutenberg adalah penemuannya di bidang huruf cetak yang bisa bergerak. Dalam perkara ini pun hal serupa sudah diketemukan di Cina sekitar pertengahan abad ke-11 M oleh seorang bernama Pi Sheng. Huruf-huruf cetak aslinya terbuat dari semacam tanah yang tidak bisa tahan lama. Sementara itu beberapa orang Cina dan Korea sudah melakukan serentetan penyempurnaan dan berhasil baik sebelum Gutenberg. Orang-orang Korea menggunakan huruf cetak metal, dan pemerintah Korea membantu sebuah pabrik peleburan untuk memproduksi huruf cetak di awal abad ke-15 M. Lepas dari semua ini, keliru juga jika menganggap Pi Sheng seorang yang punya pengaruh spesial. Pada tingkat pertama, Eropa tidak belajar huruf cetak bergerak dari Cina melainkan atas kreasinya sendiri. Kedua, mencetak dengan cara huruf cetak bergerak belum pernah digunakan secara umum di Cina sendiri sampai baru-baru ini saja tatkala prosedur percetakan modern mereka pelajari dari Barat.

Ada empat komponen esensial cara percetakan modern. Pertama, huruf cetak yang bergerak, berikut beberapa prosedur penyetelan dan peletakan huruf-huruf yang mapan. Kedua, mesin cetak itu sendiri. Ketiga, tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan. Keempat, bahan semisal kertas untuk mencetaknya. Kertas telah diketemukan di Cina bertahun sebelum mesin cetak oleh Ts'ai Lun dan penggunaannya telah tersebar luas di Eropa sebelum jaman Gutenberg. Itulah unsur satu-satunya dari proses cetak Gutenberg yang sudah siap jadi. Meskipun orang lain pernah melakukan macam-macam pekerjaan terhadap tiap-tiap komponen itu, namun Gutenberg telah berhasil melakukan macam-macam penyempurnaan. Misalnya, dia mengembangkan metal logam campuran untuk huruf cetak; menuangkan cairan logam untuk huruf cetak blok secara tepat dan teliti; minyak tinta cetak serta alat penekan yang diperlukan untuk mencetak.


Mesin Cetak Gutenberg

Tetapi, sumbangan pikiran Gutenberg secara keseluruhan lebih besar dari siapa pun juga dalam hal penyempurnaan mesin cetak. Arti pentingnya terutama terletak pada keberhasilannya menggabungkan semua unsur mesin cetak menjadi suatu sistem yang efektif dan produktif. Karena itu mesin cetak, berbeda dengan penemuan-penemuan lain sebelumnya, merupakan proses produksi besar-besaran yang utama. Sepucuk bedil dengan sendirinya jauh lebih efektif ketimbang sebuah busur dan anak panah. Sebuah buku hasil cetakan tak banyak beda dengan sebuah buku hasil tulisan tangan. Kelebihan mesin cetak dengan demikian terletak pada segi produksi besar-besarannya. Apa yang telah dikembangkan oleh Gutenberg bukanlah sebesar sebuah alat atau penemuan akal, dan bukan sekadar serentetan penyempurnaan, melainkan suatu proses produksi lengkap.

Perbendaharaan biografis kita mengenai diri Gutenberg langka sekali, kita hanya tahu dia lahir di Jerman sekitar tahun 1400 M di kota Mainz. Sumbangannya terhadap seni cetak-mencetak terjadi pada pertengahan abad dan pekerjaan terbagusnya --apa yang disebut Injil Gutenberg-- dicetak di Mainz sekitar tahun 1454 M. Anehnya, nama Gutenberg tak pernah tercantum dalam buku mana pun, tidak juga dalam Injil Gutenberg, walaupun jelas dia sendiri yang cetak dengan alat penemuannya.

Gutenberg tidak pernah tampak sebagai seorang usahawan; benar-benar dia tidak punya keinginan dapat uang dari hasil penemuannya. Dia sering terlibat dengan dakwaan pengadilan yang mengakibatkan keharusan baginya membayar tebusan dalam bentuk alat-alat perlengkapannya kepada temannya bernama Johann Fust. Gutenberg wafat tahun 1468 di kota Mainz.


Satu halaman dari kitab Injil Gutenberg yang asli

Salah satu pengaruh Gutenberg dalam sejarah dunia dapat mendatangkan keuntungan jika kita hubungkan dengan perkembangan di Cina dan Eropa di masa-masa berikutnya. Pada saat Gutenberg lahir, kedua daerah itu hampir sama majunya. Tetapi sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak Eropa melesat maju dengan cepatnya, sedangkan Cina --yang masih menggunakan cetak blok-- perkembangannya agak lambat. Mungkin berlebihan jika kita bilang perkembangan percetakan satu-satunya faktor yang jadi penyebab perbedaan tingkat kemajuan, tetapi penemuan itu jelas punya arti penting yang tidak bisa disingkirkan.

Juga penting dicatat jika hanya tiga orang dalam daftar buku ini hidup di masa lima abad sebelum Gutenberg sedangkan enam puluh tujuh hidup di masa lima abad sesudah wafatnya Gutenberg. Ini menunjukkan betapa penemuan Gutenberg amat berarti --bahkan bisa disebut suatu penemuan penting-- dalam kaitan penarikan pelatuk revolusi kemajuan jaman modern.

Alexander Graham Bell bahkan boleh saja tidak lahir ke dunia tetapi telepon tetap diketemukan pada saat yang sama dalam sejarah. Begitu juga bisa diambil contoh penemuan-penemuan lain, tanpa Gutenberg, penemuan alat cetak modern akan tertunda beberapa generasi, dan diukur dari hebatnya pengaruh yang ditimbulkannya, tak salah lagi Gutenberg dapat kehormatan tercantum dalam daftar urutan buku ini.




KALKULUS INTEGRAL

ISAAC NEWTON 1642-1727
Alam dan hukum alam tersembunyi di balik malam.
Tuhan berkata, biarlah Newton ada! Dan semuanya akan terang benderang.











Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian mengubah dunia.

Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan "Hukum gerak Newton" yang pertama.

Ilmuwan besar lain, seperti William Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan Johannes Kepler penemu tata gerak planit-planit di seputar matahari, mempersembahkan informasi yang sangat mendasar bagi kalangan cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni masih merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan --apabila digunakan dalam teknologi-- bahwa ilmu pengetahuan dapat mengubah pola dasar kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.

Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.

Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang "cahaya putih" sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini dia --pada tahun 1668-- merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.

Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah penemuannya tentang "kalkulus integral" yang mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan "kalkulus integral"-nya saja sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku ini.

Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem.

Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja). Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari. Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.

Apa penilaian kita terhadap arti penting keilmiahan Newton? Apabila kita buka-buka indeks ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita akan jumpai ihwal menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya dibanding ihwal ilmuwan yang manapun juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang sama sekali tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu pertengkaran sengit: "Dari semua hal yang menyangkut matematika dari mulai dunia berkembang hingga adanya Newton, orang itulah yang memberikan sumbangan terbaik." Juga pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace: "Buku Principia Newton berada jauh di atas semua produk manusia genius yang ada di dunia." Dan Langrange sering menyatakan bahwa Newton adalah genius terbesar yang pernah hidup. Sedangkan Ernst Mach dalam tulisannya di tahun 1901 berkata, "Semua masalah matematika yang sudah terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika berdasar atas hukum-hukum Newton." Ini mungkin merupakan penemuan besar Newton yang paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong untuk melakukan dugaan-dugaan; dia mewariskan kepada kita rangkaian kesatuan hukum-hukum yang mampu dipergunakan buat permasalahan fisika dalam ruang lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan untuk melakukan dugaan-dugaan yang tepat. Newton sedang menganalisa garis cahaya

Dalam uraian yang begini ringkas, adalah mustahil membeberkan secara terperinci penemuan-penemuan Newton. Akibatnya, banyak karya-karya yang agak kurang tenar terpaksa harus disisihkan biarpun punya makna penting di segi penemuan dalam bidang masalahnya sendiri. Newton juga memberi sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penyelidikan tentang panas) dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan dia pulalah yang menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal prinsip-prinsip fisika tentang "pengawetan" jumlah gerak agar tidak terbuang serta "pengawetan" jumlah gerak sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan ini kalau mau bisa diperpanjang lagi: Newtonlah orang yang menemukan dalil binomial dalam matematika yang amat logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan, orang pertama yang mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.

Nah, sekarang soalnya begini: taruhlah Newton itu ilmuwan yang paling jempol dari semua ilmuwan yang pernah hidup di bumi. Paling kemilau bagaikan batu zamrud di tengah tumpukan batu kali. Taruhlah begitu. Tetapi, bisa saja ada orang yang mempertanyakan alasan apa menempatkan Newton di atas pentolan politikus raksasa seperti Alexander Yang Agung atau George Wasington, serta disebut duluan ketimbang tokoh-tokoh agama besar seperti Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti begitu?

Pertimbangan saya begini. Memang betul perubahan-perubahan politik itu penting kalau tidak teramat penting. Walau begitu, bagaimanapun juga pada umumnya manusia sebagaian terbesar hidup nyaris tak banyak beda antara mereka di jaman lima ratus tahun sesudah Alexander wafat dengan mereka di jaman lima ratus sebelum Alexander muncul dari rahim ibunya. Dengan kata lain, cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi boleh dibilang serupa dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di tahun 1500 sebelum Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern, cara hidup manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana beda, cara makan beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang jaman tahun 1500 sesudah Masehi. Penemuan ilmiah bukan saja sudah merevolusionerkan teknologi dan ekonomi, tetapi juga sudah mengubah total segi politik, pemikiran keagamaan, seni dan falsafah. Sangat langkalah aspek kehidupan manusia yang tetap "jongkok di tempat" tak beringsut sejengkal pun dengan adanya revolusi ilmiah. Alasan ini --sekali lagi alasan ini-- yang jadi sebab mengapa begitu banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru tercantum di dalam daftar buku ini. Newton bukan semata yang paling cerdas otak diantara barisan cerdas otak, tetapi sekaligus dia tokoh yang paling berpengaruh di dalam perkembangan teori ilmu. Itu sebabnya dia peroleh kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir teratas dari sekian banyak manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Newton menghembuskan nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di Westminster Abbey, ilmuwan pertama yang memperoleh penghormatan macam itu.

Penemu HIV dan HPV Berbagi Nobel Kedokteran 2008

STOCKHOLM, SENIN - Tiga orang ilmuwan Eropa berbagi penghargaan Nobel Kedokteran 2008 yang diumumkan di Stockholm, Swedia, Senin (6/10). Masing-masing:
1.Francoise Barre-Sinoussi (Prancis)
2.Luc Montagnier(Prancis)
3.Harald zur Hausen (Jrman)


Ketiga peneliti dinilai sumbangannya yang besar dalam mendeteksi penyebaran virus penyakit mematikan yang menyerang manusia saat ini. Francoise Barre-Sinoussi dan Luc Montagnier adalah penemu virus HIV (human immunodeficiency virus). Sementara zur Hausen adalah penemu HPV (human papillioma virus) yang menyebabkan kanker leher rahim.

Dalam pengumumannya, Komite Nobel menyatakan bahwa penemuan Barre-Sinoussi dan Montegnier merupakan landasan utama untuk memahami sifat biologi penyakit AIDS dan cara pengobatannya. Hasil penelitian keduanya pada awal tahun 1980-an membuat penelitian virus semakin berkembang pesat.

"Kombinasi antara penemuan dan pengobatan berhasil menurunkan penyebaran penyakit dan benar-benar meningkatkan harapan hidup penderitanya," demikain kesimpulan yang diambil komite tersebut.

Demikian pula dengan temuan zur Hausen bahwa HPV tertentu menyebabkan kanker leher rahim yang saat ini merupakan jenis kanker pembunuh kedua di dunia. Penemuan tersebut membuat pembuatan obat dan vaksin tepat sasaran.

Mereka berhak mendapatkan hadiah total sebesar 10 juta kronor atau setara Rp13,4 miliar. Hadiah tersebut akan dibagi empat, masing-masing untuk ketiga peneliti dan untuk Pusat Riset Kanker Jerman (GCRC) di Heidelberg.

Dari sumber lain:

Kompas: Selasa, 7 Oktober 2008 | 03:00 WIB

Stockholm, Senin - Nobel di bidang pengobatan dan kesehatan tahun 2008
dianugerahkan kepada tiga ilmuwan yang berjasa dalam meneliti virus
pembawa korban jutaan umat manusia. Ilmuwan asal Perancis, Francoise
Barre-Sinoussi dan Luc Montagnier, memperoleh anugerah bergengsi untuk
penelitian HIV/AIDS. Adapun ilmuwan asal Jerman, Harald zur Hausen,
dianugerahi penghargaan serupa atas penelitiannya tentang hubungan HPV
dengan kanker rahim. Sinoussi dan Montagnier menemukan human immunodeficiency virus (HIV)
yang menyebabkan AIDS yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat global
saat ini. Virus tersebut menghancurkan kekebalan tubuh.

Temuan virus HIV oleh pasangan ilmuwan Perancis tersebut membuka
lembaran baru pemahaman biologis penyakit dan penanganan secara
antiretroviral. Pekerjaan mereka memberikan arah kepada pengembangan
metode diagnosa pasien yang terinfeksi dan produk penyeleksian darah
guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

Sampai saat ini, HIV/AIDS belum dapat disembuhkan. Namun, setidaknya,
penyakit ini tidak lagi menjadi ”hukuman mati” berkat kemajuan pesat
riset dan pengembangan pengobatan beberapa tahun terakhir. Dengan
penanganan yang tepat, orang dengan HIV/AIDS mempunyai peluang untuk
hidup lebih lama dan berkualitas.

”Kesuksesan hasil terapi anti-retroviral (ARV) membuat harapan hidup
orang dengan HIV/AIDS sekarang mencapai tahap yang sama dengan orang-
orang yang tidak terinfeksi,” demikian catatan dari Komite Nobel dalam
rilisnya.

Belum pernah terjadi di dunia sains dan dunia pengobatan demikian
cepatnya waktu antara penemuan virus, identifikasi asal-usul penyakit,
dan ketersediaan pengobatan untuk sebuah entitas penyakit baru.

Francoise Barre-Sinoussi dan Luc Montagnier mengawali penelitian mereka
dengan mengisolasi dan mengembangkan kultur jaringan sel kelenjar getah
bening dari pasien pada tahap awal AIDS.

Francoise Barre-Sinoussi lahir dan berkewarganegaraan Perancis, bergelar
doktor di bidang virologi dari Institut Pasteur, Garches, Perancis. Dia
sekarang menjabat sebagai profesor dan Direktur Regulation of Retroviral
Infections Unit, Virology Department, Institut Pasteur.

Luc Montagnier juga lahir dan berkewarganegaraan Perancis. Dia
mendapatkan gelar doktor di bidang virologi dari University of Paris.
Montagnier menjabat sebagai Direktur World Foundation for AIDS Research
and Prevention, Paris, Perancis.

*Melawan dogma*

Sementara itu, Harald zur Hausen berhasil melawan dogma bahwa human
papilloma virus (HPV) adalah penyebab kanker leher rahim, jenis kanker
kedua yang paling sering ditemukan pada perempuan.

Dia berpandangan, HPV-DNA seharusnya dideteksi dengan pencarian secara
spesifik karena merupakan virus yang heterogen. Hanya beberapa tipe HPV
yang menyebabkan kanker.

Hausen bekerja keras membuktikan pandangannya tersebut dengan lebih dari
10 tahun meneliti berbagai tipe HPV.

Dia menemukan tipe HPV16 yang menyebabkan tumor pada tahun 1983 dan
setahun kemudian mengklon HPV16 dan 18 dari pasien yang terkena kanker.
HPV tipe 16 dan 18 secara konsisten ditemukan pada sekitar 70 persen
biopsi kanker rahim di seluruh dunia.

Penemuan Hausen memberi arahan kepada karakterisasi sejarah alami
infeksi HPV. Penemuan itu juga membuka pemahaman kepada kanker yang
disebabkan HPV. Saat ini, HPV sudah dapat dideteksi dengan pap smear
sederhana dan telah ada vaksin HPV.

Perhatian masyarakat global terhadap HPV sangat besar. Terlebih lagi
infeksi HPV ini dengan mudah terjadi melalui hubungan seksual. Virus
tersebut juga terdeteksi di 99,7 persen perempuan yang mempunyai sejarah
kanker rahim dan berefek kepada 500.000 perempuan per tahun.

Vaksin juga telah dikembangkan dengan perlindungan di atas 95 persen
terhadap risiko HPV 16 dan 18. Berkat vaksin tersebut, risiko kanker
leher rahim berkurang.

Harald zur Hausen (71) lahir dan berkewarganegaraan Jerman. Saat ini
menjadi profesor emeritus dan mantan Chairman and Scientific Director
German Cancer Research Center di Heidelberg, Jerman.

Hadiah Nobel di bidang Pengobatan dan Fisiologi dianugerahkan pertama
kali kepada Emil von Behring tahun 1901. Emil mendapatkan penghargaan
atas kerja kerasnya meneliti terapi serum, terutama penggunaannya bagi
penderita dipteria. Pemberian Nobel di bidang pengobatan sekaligus
menggarisbawahi berbagai penemuan penting di bidang pengobatan, termasuk
penisilin, rekayasa genetika, dan penggolongan tipe darah.

Pemenang nobel di bidang pengobatan tahun ini mendapat hadiah 10 juta
Swedish kronor atau setara dengan 1,42 juta dollar US. Harald zur Hausen
mendapatkan separuh dari jumlah tersebut. Selebihnya, Francoise dan
Montaigner mendapatkan masing-masing seperempat bagian.

Nobel di bidang pengobatan merupakan Nobel pertama yang diumumkan tahun
ini. Seremoni penyerahan penghargaan akan dilaksanakan di Stockholm,
Swedia, 10 Desember mendatang.(ANT/BBC/www.Nobel.org/INE)

PENDETEKSI MURAH HEPATITIS

Profesor Mulyanto, Penemu Pendeteksi Murah Hepatitis
Liputan6.com,Mataram:

Satu dari 20 penduduk di Jakarta diperkirakan menderita penyakit hepatitis. Selama ini untuk mendeteksinya diperlukan biaya yang mencapai ratusan ribu rupiah. Namun dari ketekunan Profesor Mulyanto, peneliti dari Mataram, Nusa Tenggara Barat, tes hepatitis bisa dilakukan dengan biaya sangat murah, yaitu di bawah Rp 20 ribu.

Di sebuah laboratorium sederhana, Profesor Mulyanto telah banyak menghabiskan waktunya sebagai peneliti. Pada tahun 1974, Mulyanto lulus sebagai dokter dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tapi, Mulyanto lebih memilih Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai tempat mengabdikan ilmu. Sebagai dokter, Mulyanto sangat sedih karena tingginya angka penderita hepatitis. Apalagi untuk memeriksa darah penderita diperlukan biaya yang sangat mahal.

Berkat ketekunannya, Mulyanto berhasil memutuskan rantai proses di laboratorium uji klinis yang terkenal rumit, lama, dan mahal menjadi singkat, mudah, dan murah. Hasilnya ialah reagen atau alat sederhana yang bisa mengindikasikan penyakit khususnya hepatitis dan Human Immunodeficiency Virus atau HIV.

Tak hanya berhenti di meja lab, Mulyanto juga melakukan penelitian dari Sumatra Utara hingga jauh ke pedalaman Papua untuk merekam jejak pola penyebaran virus hepatitis. Berkat ketekunannya ini Mulyanto diganjar beberapa penghargaan, seperti Habibie Award dan Ahmad Bakrie Award di bidang kedokteran.

Semangat dan ketekunan Mulyanto juga telah tertular kepada para mahasiswanya. Keteladanan Mulyanto sebagai dokter juga banyak memberikan inspirasi bagi mahasiswanya, para calon dokter. Mulyanto kerap membebaskan pasiennya yang tidak mampu dari biaya konsultasi, bahkan memberikan bantuan biaya menebus obat.

Walau sebagian besar waktu untuk keluarga dihabiskan dengan melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat, keluarga tetaplah mendukung Mulyanto. Terutama, sang istri, Enny Yulianti.

Kendati penemuannya telah bisa menolong banyak orang, ternyata Mulyanto masih menyimpan perasaan waswas. Di tengah terus naiknya angka penderita hepatitis di Indonesia, jumlah dokter yang mau menjadi peneliti bidang imunologi justru makin sedikit.(ANS/Adhar Hakim dan Ronny Setiawan)

PEMEKIK AWAL SEMBOYAN RRI

M. JUSUF RONODIPURO : PEMEKIK AWAL SEMBOYAN RRI
Jakarta-RRI-Online,

Beliau adalah angkasawan Radio Republik Indonesia (RRI) yang sarat dengan peristiwa heroik. Pria kelahiran 30 September 1912 beristerikan Siti Fatma Rassat itu adalah salah seorang pendiri RRI ketika zaman revolusi masih bergolak. Beliau adalah pemekik awal semboyan kebanggaan setiap penyiar RRI SEKALI DI UDARA TETAP DI UDARA". Beliau juga menjadi sumber inspirasi penciptaan lagu BERKIBARLAH BENDERAKU berdasar peristiwa pada malam 21 Juli 1945. Bersama Bachtiar Lubis, beliau adalah orang pertama yang membacakan isi teks Proklamasi 17 Agustus 1945 lewat radio. Beliau pula yang merekam suara Bung Karno saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI tersebut yang menjadikan rekaman itu sebagai satu-satunya dokumen audio otentik pembacaan proklamasi. Kendati sudah sepuh namun semangat Mohammad Jusuf Ronodipuro sepertinya tidak bisa berhenti jika hanya karena alasan batasan usia. Beliau tetap tidak bisa dududk lalu diam. Melainkan dia sepertinya masih bersemangat sebagai penyiar yang di jiwanya selalu terpatri semboyan SEKALI DI UDARA TETAP DI UDARA yang sering dia pekikan dahulu di depan corong RRI. Ronodipuro adalah salah seorang pendiri RRI saat bergolak zaman revolusi tempo doeloe. Antara tahun 1947 sampai 1956 dia giat di bidang penyiaran radio dan terakhir bertugas sebagai Kepala RRI Jakarta. Sebagai penyiar dia sekaligus merangkap pula sebagai pejuang di zaman revolusi. Beberapa sumber banyak menyebutkan bahwa Jusuf Ronodipuro adalah sumber inspirasi terciptanya lagu BERKIBARLAH BENDERAKU yang sangat heroik. Ceritanya bermula pada malam 21 Juli 1945 saat Ronodipuro yang ketika itu berusia 33 tahun menolak perintah di bawah ancaman senjata dari para serdadu Belanda yang meminta agar dia menurunkan bendera merah putih yang tengah berkibar. Ancaman senjata, dia balas dengan gertak ancaman pula -Kalau memang bendera harus turun, maka dia akan turun bersama bangkai saya!- cecar Ronodipuro yang lalu mengilhami lahirnya sebuah lagu perjuangan. Kendati bangga sebagai pejuang dan tokoh terpenting di balik pendirian RRI, namun hari ulang tahunnya yang jatuh pada setiap tanggal 30 September adalah hari yang sangat merisaukannya. Beliau, berseloroh, menyebutkan bahwa selama berpuluh tahun pemerintahan Orde Baru hari ulang tahunnya selalu diperingati dengan pengibaran bendera setengah tiang. Hal itu terkait dengan peristiwa pemberontakan PKI pada 30 September 1965. Beliau sempat merasakan berbagai posisi jabatan pada masa Orde Baru. Semenjak 31 Mei 1976 setelah menempati berbagai pos di Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan, beliau pensiun. Namun baginya pensiun tak berarti harus berdiam diri di rumah. Ronodipuro masih tercatat sebagai penasehat di beberapa organisasi sosial nirlaba semacam LP3ES, Yayasan Lembaga Indonesia Amerika, dan Dewan Harian Nasional Angkatan 45. Tokoh yang sangat dihargai jasa-jasanya oleh para angkasawan RRI ini telah meninggal dunia di Jakarta tanggal 27 Januari 2008.

PENGHASIL GELOMBANG RADIO

VALDEMAR POULSEN : PENGHASIL GELOMBANG RADIO
Jakarta-RRI-Online,

Valdemar Poulsen (1869-1942) merupakan Insinyur Denmark yang pada 1903 mengembangkan peralatan yang dapat menghasilkan gelombang-gelombang radio secara terus-menerus.

Penemuan ini membantu pengembangan penyiaran radio. Pemancar lengkungnya dapat menghasilkan jangkauan frekuensi alat Singing Arc yang dikembangkan Duddell pada 1900.

Alat itu meningkatkan frekuensi dari jangkauan gelombang audio menja
di gelombang radio, memungkinkan pembicaraan dapat dikirim dalam jarak lebih dari 241 kilometer.

Pada 1920, alat Poulsen memiliki kekuatan 1.000 kilowatt dengan jangkauan 4.020 kilometer.

KERLIPAN SANG BRILIAN (LAMPU PIJAR)

Thomas Alva Edison : Kerlipan Sang Brilian
Jakarta-RRI-Online,

Thomas Alva Edison lahir di Ohio pada 11 Pebruari 1847 dan merupakan salah seorang yang paling dikenal penemuannya sepanjang masa. Dia bukan berasal dari keluarga miskin namun dia dilahirkan dari keluarga kelas menengah.

Thomas Alva Edison adalah anak bungsu dari 7 bersaudara. “Al” begitu ia biasa dipanggil, tidak dapat bicara ketika usianya hampir 4 tahun. Namun setelah itu, Ia mulai belajar dan meminta bantuan pada setiap
orang dewasa yang ditemuinya. Bila mereka tidak tahu, maka Al kecewa dan bertanya “Mengapa?”

Saat berusia 7 tahun, Al sering dimarahi gurunya karena banyak bertanya tentang hal-hal yang sulit dan berpikir tidak seperti anak-anak diusianya.

Bagi gurunya, dianggap seperti anak dungu dan stress. Seandainya ilmu psikologi modern sudah ada pada saat itu, Al mungkin dianggap sebagai korban dari Attention Deficit Syndrome (ADS) atau Sindrom Kurang Perhatian.

Nancy, Ibunda tercintanya mengetahui Al tidak disukai gurunya. Ia segera memberi perhatian serius pada pendidikan Al. Keluarga memutuskan Al keluar dari sekolah dan bundanya sendiri yang mengajari Al di rumah.

Keluarga besar Al dari Massachusetts juga turut membantu mengajari Al dan kadang ayahnya, Samuel memberi semangat kepada Al agar membaca buku-buku klasik yang bagus. Ayahnya memberi hadiah Al 10 sen setiap kali selesai membaca satu buku. Maka tak heran kalau akhirnya Al memiliki kecerdasan namun berpenampilan sederhana.

Saat berusia 11 tahun, Orangtua Al memperkenalkan dirinya pada ilmu pengetahuan yang bervariasi dengan menyuruh Al memanfaatkan perpustakaan setempat. Inilah yang menyebabkan Al lebih memilih belajar mandiri disana.

Diperpustakaan, Al mulai membaca dari buku lama yang letaknya paling bawah rak hingga rak tengah. Meski banyak membaca banyak buku, orangtuanya secara bijak mengarahkan Al agar lebih selektif terhadap buku bacaannya.

Di usia 12 tahun, Al tidak saja telah membaca sejarah kerajaan Roma, sejarah dunia, buku-buku sastra namun juga kamus lengkap dunia dan sejumlah buku praktek kimia.

Ibundanya mengetahui kalau Al menyukai bidang kimia dan elektronika, jadi beliau sering membelikan Al buku-buku yang berkenaan dengan bidang tersebut. Salah satu buku yang dimiliki Al menjelaskan bagaimana mempraktekkan percobaan kimia di rumah, dari buku itulah Al mendapatkan segalanya.

Di usia tersebut, Al nampak seperti orang dewasa. Orangtuanya memberi ijin Al untuk berjualan Koran, makanan ringan, dan permen di Stasiun Kereta Api, dia juga diijinkan berbisnis jual buah-buahan dan sayuran.

Di usia 15 tahun, Al telah menguasai prinsip dasar pekerjaannya setelah diterima bekerja sebagai satu dari seribu operator telegraf yang silih berganti dalam perang sipil amerika. Saat itulah ia memiliki kesempatan emas untuk memperbaiki kecepatan dan efisiensinya dalam mengirim dan menerima kode morse serta mempraktekan alat percobaannya yang didisain untuk memperbaiki alat tersebut.

Pada usia 16 tahun, setelah bekerja di berbagai kantor telegraf, sampailah ia pada penemuan pertamanya yang disebut dengan –pengulang otomatis (automatic repeater)- yang dapat menghantarkan sinyal diantara stasiun yang kosong. Sehingga memungkinkan orang dengan mudah dan akurat menerjemahkan kode morse tanpa ada gangguan. Anehnya, dia tidak pernah mematenkan buatannya tersebut.

Di tahun 1879, Al menerima kekecewaan yang teramat sangat ketika Alexander Graham Bell telah mengalahkannya. Bell telah mematenkan alat penghantar suara manusia. Padahal saat itu Edison juga telah mengembangkan alat ciptaannya agar dapat menghantarkan suara manusia.

Kekecewaannya itu tidak membuatnya putus asa. Edison mulai melangkah pada penemuan bola pijar listrik.

Tahun 1880, Edison dan teman-temannya membuat sekurangnya 3.000 teori yang berbeda untuk mengembangkan sebuah lampu pijar yang efisien. Lampu pijar bersinar lewat arus listrik dengan memanaskan bahan lempengan tebal (yang disebut filament/kumparan kawat) sampai cukup panas untuk membuat lampu itu bersinar.

Dalam biografi Edison seorang penulis mencatat “Ibundanya merupakan seorang guru yang lengkap dan melakukan yang terbaik bagi muridnya, beliau membawa Edison ke panggung belajar bagi dirinya sendiri, panggung belajar yang membuat hatinya tertarik dan terhibur, beliau memberi dorongan semangat agar terus berjalan di bidang itu. satu hal terbaik yang dapat beliau lakukan terhadap anak yang luar biasa.”

Thomas Alva Edison sendiri memberi kesan terhadap Ibundanya “Ibundaku telah membentuk diriku. Beliau memahamiku, dan beliau membiarkan aku mengikuti bakatku.” (ritwan, dari berbagai sumber)